Now you can Subscribe using RSS

Submit your Email

Minggu, 09 Oktober 2011

Gle Gapui

tes

Berada diantara Kecamatan Mila dan Kecamatan Indrajaya tempat itu terlihatseperti tak ada yang merawat. Dijalan banyak terdapat kotoran lembu,bahkan hampir di setiap sudut jalan di sana tak luput dari kotoran lembu.

Di sana terdapat banyak kelapa sawit yang kurang terurus karena konflik masa lalu. Namun sekarang sawit tersebut sudah mendapatkan penghasilan walau tidak terlalu banyak.

Tempat tersebut terdapat gedung-gedung tempat kuliah. Gedung tersebut merupakan ruang kuliah mahasiswa Universitas Jabal Ghafur (Unigha) Sigli. Walaupun gedung tersebut sudah lama dibangun, namun gedung tersebut masih berdiri kokoh di sana. Pada masa konflik dulu, gedung-gedung tersebut diduduki oleh raider yang pada waktu lalu bertugas di daerah itu.

Di antara beberapa gedung yang terdapat di sana, salah satunya terdapat gedung yang memiliki sejarah bagi Provinsi Aceh. Dikatakan memiliki sejarah, karena gedung tersebut merupakan salah satu tempat yang digunakan untuk musabakah tilawatil quran tingkat nasional pada masa lalu.

Selain gedung tersebut, di sana terdapat beberapa gedung lainnya. Di antaranya Gedung Le Guna, Gedung Lapan Sagoe, Gedung Tengku Chik Direubee dan juga terdapat beberapa gedung lainnya.

Selain gedung-gedung yang dipakai untuk ruang kuliah, di sana juga terdapat sebuah Rumah Aceh yang berdiri tepatnya di belakang Gedung Tengku Chik Direubee.

Pada masa konflik dulu tempat tersebut tidak banyak orang kunjungi, bahkan aktifitas perkuliahan pun harus dipindahkan ke Sigli. Hal ini tidak lain disebabkan oleh ketakutan masyarakat akan raider yang menduduki gedung-gedung di sana.

Namun pada saat Aceh sudah aman, raider pun tak lagi tinggal di sana, banyak masyarakat yang datang ke tempat itu. Tak dapat dipungkiri, banyak perlengkapan gedung, seperti kursi, meja, lemari serta kabel-kabel listrik yang diambil oleh masyarakat setempat.

Setelah tsunami menerjang seluruh Provinsi Aceh, barulah perjanjian Helsinki terjadi. Tapi belum juga tempat tersebut direhab oleh pihak yayasan Unigha. Baru sekitar tahun 2007 Unigha dipindahkan ke tempat itu. Hingga sekarang perkuliahan sudah sebasian besar berlangsung di sana.

Hingga saat ini, hampir disepanjang jalan utama sudah terdapat warung-warung kecil. Tak mau ketinggalan dengan tempat lain, warung-warung di sana juga sudah dilengkapi dengan fasilitas wifi seperti di warung-warung lain di kota-kota di Aceh.

Tempat tersebut merupakat daerah perbukitan yang tidak terlalu tinggi, atau biasa dikatakan Gle Gapui. Selain Gle Gapui banyak juga orang mengatakannya dengan Jabal Ghafur.

Unigha bukanlah Universitas Negeri, melainkan sebuah Universitas Swasta yang sudah sangat lama didirikan, namun belum juga dinegrikan.

Pada awalnya yayasan Unigha didirikan oleh Bupati Pidie yang pada saat itu dijabat oleh Bupati Nurdin, bapak dari artis ibukota Nova Eliza pada tahun 1981.

tes / Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan Komentar Anda

Coprights@2018 Blogger Templates