Now you can Subscribe using RSS

Submit your Email

Rabu, 28 Maret 2012

Perebutan Aceh Satu

tes
Pemilihan umum kepala daerah atau biasa disingkan dengan Pemilukada merupakan sebuah proses pemilihan yang dilakukan oleh masyarakat. Di mana semua kandidat calon mempunyai hak untuk dipilih serta masyarakat juga diberikan kebebasan untuk memilih. Pemilukada juga merupakan bagian dari hidup berdemokrasi.

Proses pemilihan sendiri telah ditetapkan oleh pihak penyelenggara, dalam hal ini Komisi Independen Pemilihan (KIP) pada tanggal 9 April 2012. Masyarakat tinggal menghitung hari saja untuk menyukseskan pesta demokrasi ini secara damai, tanpa paksaan, intimidasi, dan ancaman dari pihak-pihak tertentu.

Semua masyarakat tentunya berharap pemilukada ini dapat terlaksana dengan aman dan damai serta terpilihnya pemimpin yang mampu membawa perubahan dan memihak pada suara masyarakat, tidak hanya memikirkan kekuasaan dan kepentingan sendiri atau kelompoknya semata.

Namun, melihat kondisi dan situasi saat ini, dimana-mana terjadi penembakan dan pembakaran mobil tim sukses (timses) kandidat tertentu. Ini mencerminkan proses pemilukada ini belum berjalan lancar.
Seperti yang diberitakan Harian Pikiran Merdekan pada Selasa 20 Maret 2012, tim sukses Irwandi-Muhyan diserang sekelompok orang di Batee Kalee, Kecamatan Muara Tiga, Pidie, Minggu (18/3) sekitar pukul 22.00 WIB. Mobil dirusak dan lima penumpangnya dianianya.

Tentunya ini merupakan tugas pihak kepolisian untuk mengamankan dan menjaga proses pemilukada ini, agar terlaksana dengan lancar. Serta pihak kepolisian harus mengungkap siapa pelaku penembakan dan pembakaran mobil-mobil yang saat ini marak terjadi menjelang pemilihan, serta polisi harus mengungkapkan siapa dalang dibalik aksi kekerasan yang hingga saat ini belum diketahui secara pasti oleh masyarakat. Hal ini penting, supaya tidak terjadi saling tuding menuding antar sesaman para kandidat calon kepala daerah.

Belum lagi pelanggaran-pelanggaran kecil lainnya yang dilakukan oleh para kandidat calon pemimpin Aceh masa depan. Seperti melakukan kampanye di luar jadwal yang ditetapkan oleh KIP.

Hal ini menunjukkan animo yang sangat besar ditunjukkan oleh para calon pemimpin Aceh. Memang berlomba-lomba untuk memimpin baik. Bagaimana tidak, semua orang diciptakan oleh tuhan sebagai khalifah (pemimpin), walau itu hanya sebatas memimpin diri sendiri. Namun menempuh jalan-jalan yang tidak dibenarkan untuk mencapai puncak kekuasaan sama sekali tidak mencerminkan sosok pemimpin yang baik.

Pemilukada sendiri kini berada di depan mata. Kampanye pun sudah dimulai, pastinya pelbagai cara ditempuh oleh para kandidat yang ingin meraih kekuasaan. Baik calon bupati dan calon wakil bupati, calon walikota dan calon wakil walikota serta calon gubernur dan calon wakil gubernur.

Mulai dari pemasangan spanduk di simpang-simpang, membagi stiker, pemasangan iklan di media-media baik cetak maupun online, hingga pemasangan baliho secara besar-besaran juga rela mereka lakukan. Pastinya segala cara mereka lakukan untuk mencapai tujuannya, yaitu Aceh satu.[]

tes / Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

Coprights@2018 Blogger Templates