Now you can Subscribe using RSS

Submit your Email

Kamis, 17 Mei 2012

Mendunia dengan Seulaweuet

tes


Seulaweuet merupakan nama sebuah sanngar seni yang terletak di jalan T.Nyak Arief, Teungkop, Aceh Besar. Sanggar seni ini dirikan pada 26 April 1996 oleh beberapa mahasiswa IAIN Ar-raniry yang berasal dari beragam latar belakang bidang studi juga merupakan peminat seni budaya Aceh.

Seulaweuet dulu setara dengan Unit kegiatan Mahasiswa (UKM) lainnya di IAIN Ar-raniry Banda Aceh, namun pada kepengurusan periode 2006/2007 berubah status menjadi Sanggar Seni Seulaweuet Mahasiswa IAIN Ar-raniry. “Kita tidak lagi berada pada tingkat UKM, sekarang berada di bawah rektorat,” kata Robi Paldhi, mantan sekretaris umum.

Nama Seulaweuet diberikan oleh Safwan Idris yang saat itu menjabat sebagai Rektor IAIN Ar-raniry.
Sanggar Seni ini memiliki visi; pelestarian dan pengembangan seni budaya tradisional Aceh sebagai salah satu identitas seni budaya internasional.

Sebagai salah satu sanggar seni yang bernaung di bawah rektorat, Seulaweuet tidak berorientasi pada bisnis. Mereka memiliki komitmen untuk ikut serta sebagai kelompok masyarakat yang ingin mempertahankan seni budaya Aceh.

Secara khusus, Sanggar Seni Seulaweuet berkonsenterasi pada jenis-jenis tari tradisional Aceh. Pun begitu, mereka juga melakukan pengembangan tarian tradisional menjadi tarian garapan baru atau biasa disebut tari kreasi.

Bukan hanya tarian, Sanggar Seni Seulaweuet juga melakukan latihan musik, vokal, dan akting, seperti pantomim, teater dan musikalisasi puisi.

Kini Sanggar Seni Seulaweuet dipimpin oleh Muksalmina, mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Ar-raniry angkatan 2007.

Sanggar Seni Seulaweuet genap berusia 16 tahun pada 26 April 2012 lalu. Mereka merayakan milad tersebut di Lapangan Tugu Darussalam dua hari kemudian.

“Kami pilih malam tanggal 29 untuk merayakan milad, karena tanggal 29 April itu hari tari sedunia. Jadi kita ambil momennya tepat pada pukul 00.00,” jelas Robi.



Untuk mengembangkan dunia tari, mereka melakukan latihan rutin setiap hari. Dan khusus hari Minggu dipilih untuk melakukan latihan massal. Memilih hari Minggu untuk latihan massal atau latihan bersama bukan tanpa alasan, Minggu adalah hari libur kuliah.

“Dari dulu kita begitu, kita kumpulkan KRS (Kartu Rencana Studi) supaya tidak mengganggu kuliah,” kata Robi.

Dalam kesehariannya, mereka melakukan latihan berbagai macam tarian. Namun ada beberapa tarian yang sering ditampilakan. Di antaranya Saman Gayo, Rapai Geleng, Likok Pulo, tarian yang biasa dilakukan laki-laki.

Bagi perempuan, tarian yang sering dan biasa tampil adalah Tari Ranup Lampuan, Ratoh Jaroe dan beberapa tarian lainnya.

Namun pada tari kreasi mereka juga melakukan latihan gabungan antara perempuan dengan laki-laki.
Juara dan Go Internasional.


Sejak didirikan hingga saat ini, Sanggar Seni Seulaweuet ini sudah mengikuti berbagai lomba, baik tingkat daerah, nasional maupun internasional. Alhasil, dari berbagai lomba yang mereka ikuti mendapat juara.

Di antaranya Juara Favorit Tarian Saman Gayo pada Festival Piasan Pase 3 se-Nanggroe Aceh Darussalam pada tahun 2007, juara III pada Festival Floklore Dance di Yalova, Turki, tahun 2010.

Bukan hanya mengikuti berbagai lomba, mereka juga sering mendapat undangan untuk menampilkan tarian Aceh di berbagai acara besar, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Seperti penampilan Rapai Geleng, Saman, dan Seudati pada acara Pesta Konvokesyen yang berlangsung di University Sultan Idris Malaysia tahun 2011.

Tak hanya itu, Sanggar Seni Seulaweuet IAIN Ar-Raniry juga pernah menampilkan Tarian Rapai Geleng, Ratoh Bantai, Likok Pulo, dan Seudati di acara International Conferensi and Culture Event (ICCE) di Honolulu, Hawai, USA.

Hal ini juga terbukti bila mengunjungi sekretariat Sanggar Seni Seulaweuet. Dalam ruangan tersebut terpajang berbagai piagam juara maupun trofi yang pernah mereka raih dalam berbagai lomba yang pernah mereka ikuti, mulai tingkat daerah maupun nasional.

Namun untuk saat ini, Sanggar Seni Seulaweuet sudah jarang menjadi peserta dalam lomba-lomba tingkat daerah. “Biasanya kami tampil sebagai undangan dalam berbagai acara,” kata Robi.

Pun begitu, dalam lomba-lomba tertentu, mereka juga mengirimkan utusannya, seperti lomba nasyid dan musikalisasi puisi.

“Sekarang kita sudah jarang mengirimkan peserta dalam lomba tingkat daerah, biasanya kita tampil sebagai undangan,” tambah Robi.

Karena skil yang mereka miliki dalam dunia tarian, mereka sering diundang dalam berbagai lomba yang diadakan di tingkat daerah sebagai dewan juri.






Promosi
Untuk ke depannya, Sanggar Seni Seulaweuet juga akan melakukan promsi budaya dan pelestarian serta pengembangan tarian Aceh.

“Kita tetap akan menjaga keaslian tarian Aceh, namun kita juga melakukan pengembangan,” sebut Robi.

Dia juga mengatakan, ke depannya Sanggar Seni Seulaweuet ini akan lebih fokus kepada produk-produk yang menghasilkan kaset.

Untuk saat ini, mereka sudah menghasilkan sebuah kaset Rapai Aceh I. “Sekarang dalam proses penyelesaian kaset Rapai Aceh II,” ujar Robi lagi.

Regenerasi
Untuk terus menjaga regenerasi dalam kepengurusan Sanggar Seni Seulaweuet, mereka juga melakukan perekrutan setiap tahunnya. “Setiap tahun kita selalu menerima anggota baru,” jelas Robi.

Sanggar Seni Seulaweuet ini merupakan milik mahasiswa IAIN Ar-Raniry. “Jadi siapapun boleh masuk ke sini, kami sangat terbuka. Namun dengan mengikuti seleksinya,” tambahnya.

Namun begitu, untuk menjadi anggota Sanggar Seni Seulaweuet mereka juga harus mengikuti beberapa tahap seleksi. Setelah lulus seleksi, mereka akan ada satu tahap terakhir, yaitu Si-AGaM (Silaturrahmi Aneuk Galak Meuseni). “Tentunya yang boleh masuk ke sini mahasiswa IAIN,” tambahnya.


Banyak mahasiswa IAIN yang berkeinginan gabung dalam Sanggar Seni Seulaweuet. Hal ini terlihat dari banyaknya mahasiswa yang mendaftar setiap adanya perekrutan. “Paling sedikit perekretan tahun ini, 125 yang daftar, biasanya sampai 150 orang,” kata Robi.









Pun begitu, hingga kini hanya sekitar 200-san orang yang aktif di Sanggar Seni Seulaweuet ini.
Penampilan dan Juara (2008-2011)
2008
· Penampilan Tarian Rapai Geleng, Ratoh Bantai, Likok Pulo dan Seudati dalam acara Internasional Conferensi and Culture Event (ICCE) di Honolulu, Hawai-USA
· Juara I Nasyid Putra dalam acara Diwana di BandaAceh
· Juara II Nasyid Putri dalam Acara Diwana Cakra Donya di Banda Aceh
· Penampilan Ranup Lampuan pada acara peringatan Muharram di Desa Lam Dingin, Bada Aceh
2009
· Penampilan Rapai Geleng dan Saman dalam acara Festival Saman ke IV di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta
· Penampilan Rapai Geleng dalam acara Malam Budaya Aceh-Sunda di Dagoe Tea House, Bandung
· Penampilan Tari Saman pada acara peresmian Kapal Perang Angkatan Laut, Krueng Raya
2010
· Penampilan tari dalam acara World Expo Sanghai, Cina
· Penampilan Geunta, Saman, Likok Pulo dalam acara Festival Floklore Dance di Yalova, Turki
· Juara III Pekan Kesenian Mahasiswa Daerah (Peksimida) di Lhokseumawe
2011
· Penampilan Rapai Geleng, Saman, Seudati dan musik dalam acara Yunus Emre Musik Festival di Eskisehir, Turki
· Juara I musikalisasi puisi dalam acara Rongsokan Expo di Banda Aceh
· Penampilan Rapai Geleng dalam acara seminar nasional tentang Pilkada Aceh di Anjong Mon Mata
· Penampilan Rapai Geleng dalam acara Hari Pers Nasional di Anjong Mon Mata Banda Aceh


· Penampilan Rapai Geleng, Saman, dan Seudati pada acara Pesta Konvokesyen di University Sultan IdrisMalaysia

tes / Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan Komentar Anda

Coprights@2018 Blogger Templates